Posted by : Unknown
January 08, 2018
Rumah Sakit Mata Cicendo diresmikan pada tanggal 3 Januari 1909dengan nama Koningen Wilhemina Gathuis voor Ooglijders dan direktur pertamanya C.H.A. Westhoff. Pelayanan yang diberikan saat itu adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap dan kegiatan operasi. Tahun 1930, mulai melakukan kegiatan pelayanan luar gedung (outreach) ke daerah sekitar Bandung, seperti Sumedang, Tanjungsari, Congeang, Darmaraja, Situraja, dan Legok.
Tahun 1942 – 1945 berperan sebagai Rumah Sakit Umum. Sejak tahun 1961berperan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.Tahun 1976 menjadi Pusat Kegiatan Bank Mata dan Pusat Kegiatan Hari Kesehatan Sedunia dengan tema Pencegahan Kebutaan. Tahun 1977 – 1979 menjadi Kantor Riset untuk Pencegahan Defisiensi Vitamin A berkolaborasi dengan AFOB dan Departemen Kesehatan. Tahun 1978 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Departemen Kesehatan. Tahun 1992 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan.
Tahun 2000 terakreditasi 5 pelayanan. Tahun 2005 terakreditasi 12 pelayanan. Tahun 2006 terakreditasi A untuk Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Tahun 2007 menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A dan menjadi Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU). Pada tahun 2009 ditetapkan sebagai PUSAT MATA NASIONAL dan tahun 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan terakreditasi Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Analisis SWOT
Pada penulisan ini, RS Mata Cicendo, Bandung menggunakan analisis SWOT sebagai acuan untuk menganalisis strategis TI. Analisis SWOT (Strength, Weakness,Opportunities, Threats) mengidentifikasi faktor internal perusahaan sebagai kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), sedangkan faktor eksternal perusahaan sebagai peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Analisis ini menitikberatkan pada bagian internal perusahaan. Pengidentifikasian terhadap kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan harus dilakukan, karena dengan mengetahui setiap kekuatan dan kelemahan tersebut maka tingkat kekuatan persaingan perusahaan dapat diketahui. Kekuatan merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan, sedangkan kelemahan muncul sebagai faktor yang membatasi serta mencegah manajemen untuk merealisasikan potensi yang sesungguhnya. Kelemahan ini kadang-kadang tidak disadari keberadaannya, oleh karena itu kelemahan bukan saja harus diidentifikasi tetapi harus diikuti oleh kesiapan pihak manejemen untuk menerima kenyataan bahwa perusahaannya memiliki kelemahan. Penelitian kelemahan dan kekuatan secar objektif akan timbul disebabkan oleh banyaknya kasus kegagalan serta keberhasilan, berarti keberhasilan dalam melakukan kebijaksanaan, prosedur, implementasi, strategi dan teknik yang pernah dilakukan oleh perusahaan.
Analisis Peluang dan Ancaman
Peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor yang dating dari lingkungan eksternal perusahaan, dalam kenyataannya kita akan mengalami kesukaran untuk membedakan kekuatan dari peluang dan kelemahan dari ancaman. Kesukaran itu mungkin disebabkan batas antara perusahaan dan lingkungannya tidak selalu tajam dan ketara dengan jelas. Peluang menunjukkan kondisi lingkungan yang kita harapkan mempunyai dampak yang menguntungkan bagi manajemen, sedangkan ancaman menunjukkan kekuatan yang dating dari lingkungan eksternal yang menimbulkan kerugian bagi manajemen seperti merugikan dalam pelaksanaan program kerja, mencegah pencapaian sasaran atau merusak strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Metode Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis staretegis pada penelitian terlihat pada gambar di bawah ini.
Untuk penyusunan startegi menggunakan analisis SWOT maka akan dianalisa data lingkungan internal di dalam perusahaan yang sangat berpengaruh dan menentukan terhadap perencanaan strategis yang akan diformulasikan, dan data lingkungan eksternal adalah faktor yang berada di luar kendali lingkungan perusahaan. Faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap kondisi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sebab itu kondisi eksternal harus dipertimbangkan dalam penentuan strategi perusahaan maupun pada pengembangan baruan pasar.
Dari hasil pengamatan maka dapat diidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Matriks Evaluasi Faktor Internal
Faktor Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
| |
Kekuatan
| ||||
1
|
Adanya dukungan dari pihak manajemen untuk pengembangan teknologi informasi di RS Mata Cicendo dengan memasukan kebutuhan teknologi informasi (sarana dan pelatihan) dalam anggaran keuangan.
|
0.17
|
4.00
|
0.68
|
2
|
Tersedianya fasilitas teknologi informasi yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan menggunakan “Computerized System”.
|
0.16
|
4.00
|
0.64
|
3
|
Semua unit-unit komputer sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN.
|
0.07
|
1.00
|
0.07
|
4
|
Tersedianya modul-modul SIM-RS yang dapat membantu dalam proses pengolahan data yang diperlukan.
|
0.07
|
2.00
|
0.14
|
Kelemahan
| ||||
1
|
Akses jaringan internet masih terbatas dan relatif lambat.
|
0.03
|
1.00
|
0.03
|
2
|
Kurangnya pemanfaatan pelayanan teknologi informasi yang telah dikembangkan sebelumnya.
|
0.07
|
2.00
|
0.14
|
3
|
Penggunaan SIM-RS yang belum menyeluruh di semua unit (dikarenakan faktor pengembangan modular dan penyesuaian anggaran).
|
0.07
|
1.00
|
0.07
|
4
|
Keterbatasan kewenangan dalam pengelolaan sumber (dana dan fasilitas ruangan).
|
0.14
|
3.00
|
0.42
|
5
|
Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi teknolgi informasi jumlahnya masih kurang.
|
0.13
|
3.00
|
0.39
|
6
|
Belum adanya job description yang jelas untuk para pegawai divisi IT.
|
0.10
|
2.00
|
0.20
|
Total
|
1.00
|
2.80
|
Tabel Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Faktor Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
| |
Peluang
| ||||
1
|
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memungkinkan untuk mengembangkan SIM-RS sebagai sarana untuk memberikanCommited to Service Excellence(C2SE).
|
0.18
|
4.00
|
0.54
|
2
|
Adanya software open sourcesehingga menyebabkan berkurangnya dana terhadap penyediaan software yang dibutuhkan untuk pengembangan TI di RS Mata Cicendo.
|
0.05
|
1.00
|
0.05
|
3
|
Adanya kebijakan pemerintah untuk pengembangan TI di RS agar siap memasuki pasar global.
|
0.10
|
1.00
|
0.10
|
4
|
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berbasiskan TI.
|
0.14
|
4.00
|
0.56
|
Ancaman
| ||||
1
|
Semakin banyaknya RS yang memberikan layanan kesehatan mata lewat akses internet.
|
0.10
|
1.00
|
0.10
|
2
|
Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit.
|
0.15
|
3.00
|
0.45
|
3
|
Munculnya teknologi-teknologi baru yang dikembangkan oleh rumah sakit mata swasta, misal adanya fasilitastelemedicine.
|
0.14
|
2.00
|
0.28
|
4
|
Saingan dari konsultan-konsultan IT yang berkeinginan untuk membuat SIM-RS yang dapat memberikanCommited to Service Excellence(C2SE).
|
0.14
|
2.00
|
0.28
|
Total
|
1.00
|
2.54
|
Setelah faktor-faktor strategis lingkungan internal dan eksternal diidentifikasi maka matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal dan eksternal tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan. Terlihat pada gambar 2.
Matriks SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat mekasimalkan Strengths (kekuatan) dan Opportunities (Peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan weakness (kelemahan) dan Threats (Ancaman).
Bila strategi yang mungkin ditempuh oleh organisasi dipandang sebagai integrasi antara peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan, maka strategi organisasi dapat dikategorikan kedalam :
1. Startegi Kekuatan dan Peluang (Strength and Opportunity - SO)
Strategi untuk memanfaatkan peluang dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
2. Strategi Kelemahan dan Peluang (Weakness and Opportunity - WO)
Strategi untuk memanfaatkan peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasi kelemahan.
3. Strategi Kekuatan dan Ancaman (Strength and Threat - ST)
Strategi untuk menghadapi dan mengatasi ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (Weakness and Threat - WT)
Strategi untuk menghindari ancaman untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan proses pengolahan data dan analisa terhadap hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Divisi TI berada pada strategi pertumbuhan, artinya dapat melakukan suatu kegiatan meningkatkan jenis pelayanan kepada pengguna, meningkatkan fasilitas dan teknologi informasi melalui pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau joint venture dengan instansi lain baik dalam industry yang sama maupun dengan industri yang mendukung kelancaran pelayanan yang diberikan divisi TI.
2. Sumber daya teknologi informasi yang ada di divisi TI sudah memadai untuk pengembangan teknologi informasi, hanya dibutuhkan pemetaan strategi teknologi informasi agar dapat memberikan nilai tambah bagi Rumah Sakit Mata Cicendo.
Sumber
repository.upnyk.ac.id/299/1/E-20_Usulan_Strategi_TI.pdf