Archive for March 2015
Ruang Lingkup dan Tujuan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah :
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (nalar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya manusia tidak hanya melalui kesamaan kesamaan sebagaimana terlihat dalam bentuk dan coral : ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku mereka.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD) Adalah :
1. Memberikan penajaman kepekaan kepribadian mahasiswa terhadap lingkungan budaya yang dia tempati, sehingga mahasiswa dapat sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sering dia jalani, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk memperluas pemikiran pandangan terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta juga dapat mengembangkan daya pemikiran kritis terhadap banyak persoalan yang menyangkut kedua hal tadi.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing - masing, tidak terjerumus dalam sifat-sifat kedaerahan dan kedisiplinan yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan di indonesia serasa amat sempit dan terkesan membuat manusia spesialis yang kurang berpengalaman dalam wawasan.
4. Memberikan media komunikasi para akademisi supaya mereka dapat mampu berdialog atau berkomunikasi satu sama lain. Salah satu contoh Dosen dan Mahasiswa. Dengan memiliki kemampuan yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar dalam berkomunikasi.
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (nalar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya manusia tidak hanya melalui kesamaan kesamaan sebagaimana terlihat dalam bentuk dan coral : ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku mereka.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD) Adalah :
1. Memberikan penajaman kepekaan kepribadian mahasiswa terhadap lingkungan budaya yang dia tempati, sehingga mahasiswa dapat sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sering dia jalani, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk memperluas pemikiran pandangan terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta juga dapat mengembangkan daya pemikiran kritis terhadap banyak persoalan yang menyangkut kedua hal tadi.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing - masing, tidak terjerumus dalam sifat-sifat kedaerahan dan kedisiplinan yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan di indonesia serasa amat sempit dan terkesan membuat manusia spesialis yang kurang berpengalaman dalam wawasan.
4. Memberikan media komunikasi para akademisi supaya mereka dapat mampu berdialog atau berkomunikasi satu sama lain. Salah satu contoh Dosen dan Mahasiswa. Dengan memiliki kemampuan yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar dalam berkomunikasi.
Pemahaman Tentang Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities" merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat di gunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar saat ini banyak di jadikan sebagai bahan program pembelajaran dalam perkuliahan atau menjadi mata kuliah softskill. Mata kuliah ini di berikan oleh kampus dengan tujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada manusia sehingga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
Ilmu Budaya Dasar saat ini banyak di jadikan sebagai bahan program pembelajaran dalam perkuliahan atau menjadi mata kuliah softskill. Mata kuliah ini di berikan oleh kampus dengan tujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada manusia sehingga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
Ciri Khas Budaya di Indonesia
Ciri Khas Budaya yang penulis akan bahas adalah budaya dari Bali. Siapa yang tidak tahu Bali, Bali biasanya disebut sebagai Pulau Dewata, berbagai turis mancanegara menjadikan salah satu tujuan untuk berlibur mereka untuk ke Bali.
Pulau Bali adalah salah satu dari banyaknya pulau pulau yang ada di indonesia yang banyak memiliki ciri khas budaya dan mampu memeliharanya walaupun era globalisasi dengan segala dampaknya menerjang dengan intensitas yang tinggi.
Pulau Bali dikenal juga sebagai surganya pariwisata Indonesia bahkan para wisatawan manca negara dari belahan dunia manapun sudah mengenalnya, dari mulut ke mulut dan anehnya mereka lebih mengenal Pulau Bali daripada negara Indonesia.
Pulau Bali adalah salah satu dari banyaknya pulau pulau yang ada di indonesia yang banyak memiliki ciri khas budaya dan mampu memeliharanya walaupun era globalisasi dengan segala dampaknya menerjang dengan intensitas yang tinggi.
Pulau Bali dikenal juga sebagai surganya pariwisata Indonesia bahkan para wisatawan manca negara dari belahan dunia manapun sudah mengenalnya, dari mulut ke mulut dan anehnya mereka lebih mengenal Pulau Bali daripada negara Indonesia.
Salah satu Ciri Khas Budaya yang akan saya bahas adalah Upacara Pembakaran Mayat / Ngaben
Satu lagi ritual yang spektakuler dari masyarakat Bali adalah penyelenggaraan upacara Ngaben. Penyelenggaraan upacara Ngaben merupakan ritual pembakaran mayat atau kremasi umat Hindu yang diadakan dan di ritualkan secara adat oleh masyarakat di pulau yang terkenal dengan Pulau Dewata itu.
Di dalam Panca Yadnya, yang dipercaya oleh Masyarakat Bali, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur mereka. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa selaku Dewa yang dipercaya oleh masyarakat atau umat hindu khususnya masyarakat Hindu Bali.
Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga serta sanak saudara dari orang yang telah meninggal, sebagai perwujudan rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali penyelenggaraan upacara ini biasanya menghabiskan dana besar sekali, sekitar 15 juta s/d 20 juta rupiah.
Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, melibatkan banyak orang, bahkan kegiatan ini termasuk ritual kolosal. Biasanya upacara selalu diselingi dengan arak-arakan yang membawa atribut-atribut berukuran raksasa panjangnya dan dipikul oleh puluhan orang. Dalam pelaksanaannya upacara ini tidak ada isak tangis, namun dengan keceriaan dan semangat yang luar biasa, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang sudah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya.